(CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Disekitar kawasan pasar di Takkalasi Kecamatan Balusu Kabupaten Barru .
Infoindomaju.com- BARRU -dilansir dari, CNN Indonesia -- Sebuah video keributan saat dilakukan vaksinasi Covid-19 di sekitar kawasan pasar Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Keributan itu dipicu sekelompok pedagang yang keberatan dengan adanya kegiatan vaksinasi tersebut, karena menyebabkan kurangnya warga yang datang ke pasar untuk membeli kebutuhan Ramadhan.
Diketahui kegiatan vaksinasi itu digelar pada Rabu 13 April 2022 kemarin, namun di tengah pelaksanaan mendapatkan penolakan dari sejumlah pedagang pasar yang merasa rugi, karena warga tidak ada yang masuk ke dalam pasar untuk berbelanja.
Para pedagang di Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru ini merasa bahwa warga yang hendak masuk ke pasar seakan-akan dihalangi oleh pihak petugas dan pemerintah setempat sehingga kurangnya pembeli dagangan mereka.
Kasi Humas Polres Barru, AKP Fatahuddin membenarkan saat dikonfirmasi. Ia mengatakan, bahwa kejadian itu merupakan protes dari para pedagang yang merasa rugi akibat adanya vaksinasi Covid-19 yang digelar.
Aksi protes yang dilakukan para pedagang Pasar Takkalasi ini, menurut Fatahuddin hanya sebuah kesalahpahaman saja.
"Iya hanya kesalahpahaman saja. Pemerintah hanya memastikan warga yang sudah dipastikan divaksin atau tidak, bukan menghalangi warga yang mau ke dalam pasar," tegasnya.
Kegiatan Vaksinasi dapat penolakan dari para pedagang
Para pedagang Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru ini merasa bahwa warga yang hendak masuk ke pasar seakan-akan dihalangi oleh pihak petugas dan pemerintah setempat sehingga kurangnya pembeli.
"Penjual di Pasar Takkalasi melakukan protes terhadap pelaksanaan vaksin, karena mereka menganggap menghalangi pengunjung pasar masuk ke dalam pasar sehingga sepi pembeli," ungkap Fatahuddin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/4).
Namun kejadian itu kata Fatahuddin tidak berlangsung lama karena sejumlah personel gabungan dari TNI Polri yang mengawal vaksinasi tersebut langsung berupaya meredam emosi dari para pedagang secara persuasif.
"Petugas yang berada di lokasi bersama pemerintah setempat
langsung berupaya memediasi hal itu," katanya. (*)
